SELAMAT DATANG DI SANGGAR SPIRITUAL
SanggarSpiritual.Com Merupakan wadah para ahli spiritual dan supranatural juga perkumpulan para pemerhati pusaka dari tanah jawa, dengan melalui situs ini adalah media bagi kami untuk menyalurkan bakat spiritual dan juga sebagai media untuk pemaharan benda-benda pusaka bertuah koleksi kami. Kami menyediakan dan memaharkan koleksi pusaka ampuh dan benda bertuah asli, tarikan gaib, barang mistik, mustika berkhodam, mustika gaib, mustika ampuh, merah delima, rantai babi, jenglot, azimat kebal, bulu perindu, pesugihan, keris, tombak, pedang, trisula, bambu pethuk, mani gajah dan masih banyak lagi koleksi pusaka bertuah lainya dari kami
Bagi anda yang mempunyai permasalahan dan problem kehidupan, kami siap membantu mengatasi dan memberikan solusi serta jalan keluar bagi permasalahan anda. Sukses dalam berbisnis, cara lancar dalam usaha, lancar karir dan jabatan, pelarisan usaha, mengatasi masalah asmara cinta, perjodohaan, jasa ruwatan, ahli buka aura, menyediakan pengasihan, pasang susuk, kawibawaan, pengisian khodam perewangan, jasa pengobatan alternatif, gangguan ghaib, dan lain-lain
Semoga dengan hadirnya kami dapat memberikan kebaikan dan menjalin persudaraan. Amiin
BARANG PUSAKA AMPUH
Barang Antiq, Pusaka, Mustika, Batu Mustika, Benda berkhodam, Benda Bertuah, Barang Berkhodam, Barang Bertuah, Kepompong Emas dan Wesi Besi kuning, Mustika Api, Koin Kuno Berkhodam, Mustika Panca warna, Mustika Pancasona, Mustika Puter Giling, Bambu Petuk Buntu dan Buta, Rotan Sungsang, Keris Tosan Aji, Mustika Biji Nangka, Buluh Perindu, Mustika Buah Delima Putih, Mustika Hujan, Mustika Hijau, Mustika Jala Sutra, Mustika Dari Arab, Mustika Kendit, Kantong Macan, Fosil Keong Kol Buntet Kebal, Mantra Pelet Ampuh, Mustika Batu Jamrud, Batu Giok, Mustika Gandaria, Mustika Geliga, Mustika Biru Batu Safir, Mustika Cinta, Mustika Kijing, Keong Kuwera, Mustika Kopi, Mustika Kodok, Mustika Memancing, Benda Pusaka Bertuah, Batu Cincin Akik Keramat, Permata Mulia, Ilmu Mantra Pelet, Merah Delima, Mirah Delima, Barang Kuno, Batu Fosil Natural, Keris Pusaka Majapahit, Batu Badar, Senjata Bertuah, Akik Sulaiman, Ilmu Penarikan Pusaka, Mustika Junjung derajat, Mustika Air, Batu Kelapa, Benda Bertuah Kebal, Kantong Macan Asli, Jual Berbagai Macam Benda Hasil Tarikan, Mustika Embun, Batu Ajaib dan Aneh, Batu Air Tawar Asli dan Laut, Mustika Landak, Mustika Lipan atau Kelabang, Mustika Pengobatan, Jual Mustika Seks, Mustika Petir, Batu Mustika Ular, Batu Mustika Anti Tembak, Mustika Kekebalan, Cupu Manik Astagina, Batu Fosil Getah Katilayu, Batu Mustika Anti Senjata, Mustika Pesugihan Tuyul Putih, Mustika Badar Besi, Ilmu Pelet Wanita, Mustika Pelarisan Usaha Dagang, Mustika Galih Asem, Batu Kelor, Mustika Gendam, Mustika Batu Pirus, Mantera Pengasihan, Mustika Mata Kucing, Mustika Safir Biru, Batu Mustika Untuk Keselamatan, Mustika Macan atau Harimau Singa, Mustika Naga, Mustika Kuat Seks, Mustika Batu Kocak, Pusaka Pendongkrak karier Bisnis, Tender, dan Jabatan agar Lebih Maju, Mustika Buaya, Batu Mustika Puser Bumi, Mustika Bambu, Mustika Batu Serai, Batu Mustika Combong, Batu Kecubung, Batu Mustika Tapak Jalak, Mantra Pelet Ampuh, Batu Tameng dan Kekuatan, Mustika Pajajaran, Mustika Linsang, Batu Mustika Laut Kidul, Mustika Lempung Laut, Mustika Lebah Madu, Mustika Ikan, Mustika Akar nimang, Mustika Apel, Doa Pelet, Mustika Mata Srigala, Batu Ruby Delima, Mustika Batu Jamrud, Mustika Macan putih dan langit, Mustika Nyi Blorong naga Derajat, Mustika Mani Gajah, Mustika Berang-berang, Mustika Beras, Mustika Benda Anti dan Tahan Cukur, Selendang Putri, Samurai, Tokek Batu, Buntut Kadal Bercabang, Cula Badak, Bedil Voc, Keris klewer, Keris semar mesem, Mustika Kijing Rajah, keris naga sasra, keris pusaka majapahit, keris brojol, tilam upih, Bonang rinenteng nunggak semi, keris omyang jimbe, Tombak kuno, Mustika Ruby, Mustika Rejeki Kekayaan, Mustika Siput, Sirih Hitam, Mustika Serai dan Semar, Mustika Arjuna, Batu Semut, Mustika Tembus Pandang Aura Metafisika, Mustika Teratai, Mustika Udang, Mustika Wijaya Kusuma dan Yaman Ampal, Mustika Junjung derajat Ka' bah, Mustika Batu Aji, Mustika Anti Ilmu Hitam, Sihir, Anti Gendam, Anti Gangguan Jin Jahat, Anti Racun, Anti Bisa, Mustika Badar Perak Emas, Hizib Ampuh, Asma-Asma Keramat, Gada Besi Kuning, Patung tunduk keramat, Zimat, Haikal, Sabuk Kebal, gambar-gambar aneh, benda kuno, buntat kelapa, wafak kijang, batu permata merah delima, buhur, bambu,
KISAH MISTIS BUNG KARNO DAN PUSAKA GHOIB
Ditengah derasnya hujan angin, sosok bung Karno yang kala itu masih
menjadi bocah angon berlari kecil menelusuri jalan setapak menuju bukit
gorong, yang terletak disebelah kanan sungai Penyu Cilacap, Jawa
tengah. Beliau membawa satu amanat dari salah satu gurunya KH. Rifai bin
Soleh Al Yamani (Hadrotul maut), Banyuwangi, Jawa Timur.
Sebagai seorang pemikir handal yang mempercayai suatu kehidupan alam
lain, beliau kerap mengasingkan diri dalam fenomena yang tak layak pada
umumnya, yaitu selalu bertirakat dari satu gua kumuh, bebukitan terjal ,
hutan belantara hingga tempat wingit lainnya.Kisah ini terjadi pada jum’at legi, bulan maulud 1937H. Berawal dari
sebuah mimpi yang dialaminya. Di suatu malam, beliau didatangi seekor
naga besar yang ingin ikut serta mendampingi hidupnya. Naga itu
mengenalkan dirinya bernama, Sanca Manik Kali Penyu, yang tinggal
didalam bukit Gorong, kepunyaan dari Ibu Ratu Nyi Blorong, yang
melegendaris.Dengan kejelasan mimpinya, Bung Karno, langsung menemui KH. Rifai, yang
kala itu sangat masyhur namanya. Lalu sang kyai memberinya berupa amalan
atau sejenis doa Basmalah, yang konon bisa mewujudkan benda gaib
menjadi nyata.Lewat suatu komtemplasi dan prosesi ritual
panjang,
akhirnya Bung Karno, ditemui sosok wanita cantik yang tak lain
adalah Nyi Blorong sendiri.
"Andika!! Derajatmu wes tibo neng arep, siap nampi mahkota loro, lan iki mung ibu iso ngai bibit kejembaran soko nagara derajat, kang manfaati soko derajatmu ugo wibowo lan rejekimu serto asih penanggihan" terang Nyi Blorong.Yang arti dari ucapan tadi kurang lebihnya; "Anakku!! Sebentar lagi kamu akan menjadi manusia yang mempunyai dua derajat sekaligus (Pemimpin umat manusia dan bangsa gaib yang disebut sebagai istilah/ Rijalul gaib). Saya hanya bisa memberikan sebuah mustika yang manfaatnya sebagai, ketenangan hatimu, keluhuran derajat, wibawa, kerejekian serta pengasihan yang akan membawamu dipermudah dalam segala tujuan"
Mustika yang dimaksud tak lain berupa paku bumi, jelmaan dari seekor naga sakti, Sanca Manik, yang didalam mulutnya terdapat satu buah batu merah delima bulat berwarna merah putih crystal.(Bisa dilihat dalam gambar atas) symbol dari bendera merah putih/ negara Indonesia.
Sebagai sosok mumpuni sekaligus hobbiis dalam dunia supranatural, (7) bulan, dari kedapatan mustika Sanca Manik, beliau pun bermimpi kembali. Yang mana didalam mimpinya sosok Kanjeng Sunan KaliJaga beserta ibu Ratu Kidul Pajajaran (suami istri) menyuruh Bung Karno, datang ke bukit Tinggi Pelabuhan Ratu, Sukabumi- Jawa Barat.
"Datanglah Nak ketempatku!!! Kusiapkan jodoh dari pemberian Putranda (Nyi Blorong) yang kini telah kau terima, tak pantas melati tanpa kembang kenanga, lelaki tanpa adanya wanita"
Tentunya sebagai seorang yang berpengalaman dalam pengolahan bathiniyah, Bung Karno, adalah salah satu bocah yang sangat paham akan makna sebuah mimpi. Dalam hal ini beliau menyakini bahwa mimpi yang barusan dialaminya adalah bagian dari kebenaran.
Dengan meminta bantuan kepada, Kartolo Harjo, asal dari kota Pekalongan, yang kala itu dianggap orang paling kaya, merekapun hari itu juga langsung menuju lokasi yang dimaksud, dengan membawa sedan cw keluaran tahun 1889.
Kisah perjalanan menuju Pelabuhan Ratu, ini cukup memakan waktu panjang, pasalnya disetiap daerah yang dilaluinya Bung Karno, selalu diberhentikan oleh seseorang yang tidak dikenal.
Mereka berebut memberikan sesuatu pada sosok kharismatik berupa pusaka maupun bentuk mustika. Hal semacam ini sudah sewajarnya dalam dunia keparanormalan sejak zaman dahulu kala, dimana ada sosok yang bakal menjadi cikal seorang pemimpin, maka seluruh bangsa gaibiah akan dengan antusiasnya berebut memamerkan dirinya untuk bisa sedekat mungkin dengannya.
Untuk mengungkapkan lebih lanjut perjalanan Bung Karno menuju Pelabuhan Ratu, yang dimulai pada hari Kamis pon, ba’da subuh, Syawal 1938H, pertama kalinya perjalanan ini dimulai dari kota Klaten Jawa Tengah.
Ditengah hutan Roban, Semarang, beliau diminta turun oleh sosok hitam berambut jambul, yang mengaku bernama, Setopati asal dari bangsa jin, dan memberikan pusaka berupa cundrik kecil, berpamor Madura dengan besi warna hitam legam. Manfaatnya, sebagai wasilah bisa menghilang.
Juga saat melintas kota Brebes dan Cirebon, beliau disuruh turun oleh (empat) orang yang tidak dikenal
1. Bernama kyai Paksa Jagat, dari bangsa Sanghiyang, memberikan sebuah keris berluk- 5, manfaatnya sebagai wasilah, tidak bisa dikalahkan dalam beragumen.
2. Bernama Nyai sempono, asal dari Selat Malaka, yang ngahyang sewaktu kejadian Majapahit dikalahkan oleh Demak Bintoro, beliau memberikan sebuah tusuk konde yang dinamai, Paku Raksa Bumi, manfaatnya, mempengaruhi pikiran manusia.
3. Bernama Kyai Aji, asal dari siluman Seleman, beliau memberikan sebuah pusaka berupa taring macan, manfaatnya, sebagai kharisma dan kedudukan derajat.
4. Bernama Ki Jaga Rana, memberikan sebuah batu mustika koplak, berwarna merah cabe, manfaatnya sebagai daya tahan tubuh dari segala cuaca.
Lalu saat melintas hutan Tomo Sumedang, beliaupun dihadang oleh seorang nenek renta yang mengharuskannya turun dari mobil, mulanya Bung Karno, enggan turun, namun saat melaluinya untuk terus melajukan mobil yang dikendarinya, ternyata mobil tersebut tidak bisa jalan sama sekali, disitu beliau diberikan satu buah mustika Yaman Ampal, sebagai wasilah kebal segala senjata tajam.
Juga saat melintas digerbang perbatasan Sukabumi, beliau dihadang oleh segerombolan babi hutan, yang ternyata secara terpisah, salah satu dari binatang tadi meninggalkan satu buah mustika yang memancarkan sinar kemerahan berupa cungkup kecil yang didalamnya terdapat satu buah batu merah delima mungil.
Sesampainya ditempat yang dituju, Bung Karno dan temanya mulai mempersiapkan rambe rompe berupa sesajen sepati, sebagai satu penghormatan kepada seluruh bangsa gaib yang ada ditempat itu, tepatnya malam rabo kliwon, Bung Karno, mulai mengadakan ritual khususiah secara terpisah dengan temannya, semua ini beliau lakukan agar jangan sampai menggangu satu sama lainnya dalam aktifitas menuju suatu penghormatan kepada bangsa gaib yang mengundangnya.
Dua malam beliau melakukan ritual tapa brata, dengan cara sikep kejawen yang biasa dilakukannya saat menghadapi penghormatan kepada bangsa gaib, lepas pukul 24.00, seorang bersorban dan wanita cantik yang tiada tara datang menghampirinya, mereka berdua tak lain adalah Sunan kaliJaga dan Nyimas Nawang wulan Sari Pajajaran, yang sengaja mengundangnya.
"Anakku!!! Dalam menghadapi peranmu yang sebentar lagi dimulai, Ibu hanya bisa memberikan sementara sejodoh mustika yang diambil dari dasar laut Nirsarimayu (dasar laut pantai selatan sebelah timur kaputrennya) ini mustika jadohnya dari yang sudah kamu pegang saat ini,gunakanlah mustika ini sebagai wasilah kerejekian guna membantu orang yang tidak mampu, sebab inti dari kekuataqn yangterkandung didalamnya, bisa memudahkan segala urusan duniawiah sesulit apapun" Lalu setelah berucap demikian, kedua sang tokoh pun langsung menghilang dfari pandangannya.
Kini tinggal Bung karno, sendirian yang langsung menelaah segala ucapan dari Ibu Ratu, barusan.
Di dalam tatacara ilmu supranatural, cara yang dilakukan oleh Bung karno, diam menafakuri setelah kedapatan hadiah dari bangsa gaib tanpa harus meninggalkan tempat komtemplasi terlebih dahulu, adalah suatu tatakrama yang sangat dihormati oleh seluruh bangsa gaib dan itu dinamakan, Sikep undur/ tatkrama perpisahan.
Dari kejadian itu Bung Karno, langsung mengambil sikap diam dalam perjalanan pulang sambil berpuasa hingga sampai rumah/ tempat kembali semula, cara seperti ini disebut sebagai, Ngaulo hamba/ mentaati pelaturan gaib supaya apa yang sudah dimilikinya bisa bermanfaat lahir dan bathin.
Dalam kisah ini bisa diaambil kesimpulan bahwa, segala sesuatunya bisa bermanfaat, apabila disertai kerja keras dan tetap memegang penghormatan dalam menggunakan apapun yang bersifat gaibiyah, bukan malah sebaliknya, digunakan terhadap tujuan yang kurang bermanfaat atau banyaknya berandai- andai yang mengakibatkan kita jadi malas.
Kisah ini sudah mendapatkan ijin dari Ahlul Khosois, Habib Umar bin Yahya, Pekalongan, habib Nawawi Cirebon, Habib Nur, Indramayu dan Mbah Moh, dari Pertanahan Kebumen Jawa Tengah. Semoga yang kami uraikan tadi bisa diambil hikmah dan manfaatnya.
"Andika!! Derajatmu wes tibo neng arep, siap nampi mahkota loro, lan iki mung ibu iso ngai bibit kejembaran soko nagara derajat, kang manfaati soko derajatmu ugo wibowo lan rejekimu serto asih penanggihan" terang Nyi Blorong.Yang arti dari ucapan tadi kurang lebihnya; "Anakku!! Sebentar lagi kamu akan menjadi manusia yang mempunyai dua derajat sekaligus (Pemimpin umat manusia dan bangsa gaib yang disebut sebagai istilah/ Rijalul gaib). Saya hanya bisa memberikan sebuah mustika yang manfaatnya sebagai, ketenangan hatimu, keluhuran derajat, wibawa, kerejekian serta pengasihan yang akan membawamu dipermudah dalam segala tujuan"
Mustika yang dimaksud tak lain berupa paku bumi, jelmaan dari seekor naga sakti, Sanca Manik, yang didalam mulutnya terdapat satu buah batu merah delima bulat berwarna merah putih crystal.(Bisa dilihat dalam gambar atas) symbol dari bendera merah putih/ negara Indonesia.
Sebagai sosok mumpuni sekaligus hobbiis dalam dunia supranatural, (7) bulan, dari kedapatan mustika Sanca Manik, beliau pun bermimpi kembali. Yang mana didalam mimpinya sosok Kanjeng Sunan KaliJaga beserta ibu Ratu Kidul Pajajaran (suami istri) menyuruh Bung Karno, datang ke bukit Tinggi Pelabuhan Ratu, Sukabumi- Jawa Barat.
"Datanglah Nak ketempatku!!! Kusiapkan jodoh dari pemberian Putranda (Nyi Blorong) yang kini telah kau terima, tak pantas melati tanpa kembang kenanga, lelaki tanpa adanya wanita"
Tentunya sebagai seorang yang berpengalaman dalam pengolahan bathiniyah, Bung Karno, adalah salah satu bocah yang sangat paham akan makna sebuah mimpi. Dalam hal ini beliau menyakini bahwa mimpi yang barusan dialaminya adalah bagian dari kebenaran.
Dengan meminta bantuan kepada, Kartolo Harjo, asal dari kota Pekalongan, yang kala itu dianggap orang paling kaya, merekapun hari itu juga langsung menuju lokasi yang dimaksud, dengan membawa sedan cw keluaran tahun 1889.
Kisah perjalanan menuju Pelabuhan Ratu, ini cukup memakan waktu panjang, pasalnya disetiap daerah yang dilaluinya Bung Karno, selalu diberhentikan oleh seseorang yang tidak dikenal.
Mereka berebut memberikan sesuatu pada sosok kharismatik berupa pusaka maupun bentuk mustika. Hal semacam ini sudah sewajarnya dalam dunia keparanormalan sejak zaman dahulu kala, dimana ada sosok yang bakal menjadi cikal seorang pemimpin, maka seluruh bangsa gaibiah akan dengan antusiasnya berebut memamerkan dirinya untuk bisa sedekat mungkin dengannya.
Untuk mengungkapkan lebih lanjut perjalanan Bung Karno menuju Pelabuhan Ratu, yang dimulai pada hari Kamis pon, ba’da subuh, Syawal 1938H, pertama kalinya perjalanan ini dimulai dari kota Klaten Jawa Tengah.
Ditengah hutan Roban, Semarang, beliau diminta turun oleh sosok hitam berambut jambul, yang mengaku bernama, Setopati asal dari bangsa jin, dan memberikan pusaka berupa cundrik kecil, berpamor Madura dengan besi warna hitam legam. Manfaatnya, sebagai wasilah bisa menghilang.
Juga saat melintas kota Brebes dan Cirebon, beliau disuruh turun oleh (empat) orang yang tidak dikenal
1. Bernama kyai Paksa Jagat, dari bangsa Sanghiyang, memberikan sebuah keris berluk- 5, manfaatnya sebagai wasilah, tidak bisa dikalahkan dalam beragumen.
2. Bernama Nyai sempono, asal dari Selat Malaka, yang ngahyang sewaktu kejadian Majapahit dikalahkan oleh Demak Bintoro, beliau memberikan sebuah tusuk konde yang dinamai, Paku Raksa Bumi, manfaatnya, mempengaruhi pikiran manusia.
3. Bernama Kyai Aji, asal dari siluman Seleman, beliau memberikan sebuah pusaka berupa taring macan, manfaatnya, sebagai kharisma dan kedudukan derajat.
4. Bernama Ki Jaga Rana, memberikan sebuah batu mustika koplak, berwarna merah cabe, manfaatnya sebagai daya tahan tubuh dari segala cuaca.
Lalu saat melintas hutan Tomo Sumedang, beliaupun dihadang oleh seorang nenek renta yang mengharuskannya turun dari mobil, mulanya Bung Karno, enggan turun, namun saat melaluinya untuk terus melajukan mobil yang dikendarinya, ternyata mobil tersebut tidak bisa jalan sama sekali, disitu beliau diberikan satu buah mustika Yaman Ampal, sebagai wasilah kebal segala senjata tajam.
Juga saat melintas digerbang perbatasan Sukabumi, beliau dihadang oleh segerombolan babi hutan, yang ternyata secara terpisah, salah satu dari binatang tadi meninggalkan satu buah mustika yang memancarkan sinar kemerahan berupa cungkup kecil yang didalamnya terdapat satu buah batu merah delima mungil.
Sesampainya ditempat yang dituju, Bung Karno dan temanya mulai mempersiapkan rambe rompe berupa sesajen sepati, sebagai satu penghormatan kepada seluruh bangsa gaib yang ada ditempat itu, tepatnya malam rabo kliwon, Bung Karno, mulai mengadakan ritual khususiah secara terpisah dengan temannya, semua ini beliau lakukan agar jangan sampai menggangu satu sama lainnya dalam aktifitas menuju suatu penghormatan kepada bangsa gaib yang mengundangnya.
Dua malam beliau melakukan ritual tapa brata, dengan cara sikep kejawen yang biasa dilakukannya saat menghadapi penghormatan kepada bangsa gaib, lepas pukul 24.00, seorang bersorban dan wanita cantik yang tiada tara datang menghampirinya, mereka berdua tak lain adalah Sunan kaliJaga dan Nyimas Nawang wulan Sari Pajajaran, yang sengaja mengundangnya.
"Anakku!!! Dalam menghadapi peranmu yang sebentar lagi dimulai, Ibu hanya bisa memberikan sementara sejodoh mustika yang diambil dari dasar laut Nirsarimayu (dasar laut pantai selatan sebelah timur kaputrennya) ini mustika jadohnya dari yang sudah kamu pegang saat ini,gunakanlah mustika ini sebagai wasilah kerejekian guna membantu orang yang tidak mampu, sebab inti dari kekuataqn yangterkandung didalamnya, bisa memudahkan segala urusan duniawiah sesulit apapun" Lalu setelah berucap demikian, kedua sang tokoh pun langsung menghilang dfari pandangannya.
Kini tinggal Bung karno, sendirian yang langsung menelaah segala ucapan dari Ibu Ratu, barusan.
Di dalam tatacara ilmu supranatural, cara yang dilakukan oleh Bung karno, diam menafakuri setelah kedapatan hadiah dari bangsa gaib tanpa harus meninggalkan tempat komtemplasi terlebih dahulu, adalah suatu tatakrama yang sangat dihormati oleh seluruh bangsa gaib dan itu dinamakan, Sikep undur/ tatkrama perpisahan.
Dari kejadian itu Bung Karno, langsung mengambil sikap diam dalam perjalanan pulang sambil berpuasa hingga sampai rumah/ tempat kembali semula, cara seperti ini disebut sebagai, Ngaulo hamba/ mentaati pelaturan gaib supaya apa yang sudah dimilikinya bisa bermanfaat lahir dan bathin.
Dalam kisah ini bisa diaambil kesimpulan bahwa, segala sesuatunya bisa bermanfaat, apabila disertai kerja keras dan tetap memegang penghormatan dalam menggunakan apapun yang bersifat gaibiyah, bukan malah sebaliknya, digunakan terhadap tujuan yang kurang bermanfaat atau banyaknya berandai- andai yang mengakibatkan kita jadi malas.
Kisah ini sudah mendapatkan ijin dari Ahlul Khosois, Habib Umar bin Yahya, Pekalongan, habib Nawawi Cirebon, Habib Nur, Indramayu dan Mbah Moh, dari Pertanahan Kebumen Jawa Tengah. Semoga yang kami uraikan tadi bisa diambil hikmah dan manfaatnya.